Perlukah Kita Bersyukur?!
Tiku Nan di Hati
By: Suci Rahmadini
Warna Warni Persahabatan
Wudhu di Tempat Terbuka, Bolehkah?
Spirit Islam Sumber Kebahagiaan....
Google aja mendukung Khilafah ^_^
Anak kecil pun dg keyakinan penuh mengatakan kalo KHILAFAH AKAN KEMBALI TEGAK kok! :)
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama Lagi....
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama Lagi
Manisnya Coklat di Minggu Pagi....... ^_^
_Curhatan Bintang_
"Yaa Allah hindarkanlah kami dari rasa mencintai dunia secara berlebihan,
Kami memang butuh uang dan harta bagi kehidupan kami,
Namun jikalau itu menghalangi kami dalam dakwah ini maka berikanlah kebijaksanaan-Mu,
Kami memang butuh nilai dan sarjana,
guna melanjutkan perjuangan hidup dan mendapatkan pekerjaan kami,
Namun bila itu menghambat dakwah kami berikanlah rasa keadilan-Mu,
Banyak juga yang pontang-panting
Demi membahagiakan keluarga, mengurus anak dan pasangannya,
Tetapi bila itu menjadi kerikil dan batu yang dapat menyandung dakwah
Maka luruskanlah dengan kebaikan-Mu,
Sungguh... kadang kita tidak merasa sedang dihinggapi "WAHN".
Republik Zina Menunggu Binasa
Pesan di "ponsel"
Ini adalah kisah nyata Pengorbanan Ibu selama Gempa Jepang.
Setelah Gempa telah mereda, ketika para penyelamat mencapai reruntuhan rumah seorang wanita muda, mereka melihat mayat-nya melalui celah-celah. Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia berlutut seperti seseorang yang menyembah; tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan yang mendukung oleh suatu benda. Rumah roboh telah menimpa punggung dan kepalanya.
Dengan begitu banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat meletakkan tangannya melalui celah sempit di dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia berharap bahwa wanita ini bisa jadi masih hidup. Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa wanita tsb pasti telah meninggal.
BATU KECIL MEMBUAT KITA MENENGADAH KEPADA ALLAH
Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak dapat mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan orang tsb. Orang itu berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu kecil itu tepat mengenai kepala orang itu, dan karena merasa sakit, orang itu menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesan pentingnya.
Allah kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Allah melimpahi kita dengan rahmat (seperti uang logam), tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Allah sering menjatuhkan "batu kecil" (cobaan) kepada kita.
SAY "End For VD"!
By. Suci Rahmadini
Duduk-duduk terus di kantor, ternyata membosankan
juga. Setelah baca-baca artikel, blog, novel, sms-an, semua altivitas sudah dilakukan, tapi tetap
saja merasa bosan. Galau gak ada kerjaan, haha….
Sepertinya sudah mengalami kebosenan tingkat
tinggi. O iya, jadi ingat kalau udah
lama gak urusin blog, aha. J Rada
bingung juga sich, mau coret-coret tentang apa.
Mikir-mikir dulu, btw, sekarang kan udah
bulan Februari. Bertepatan tanggal 14 Februari banyak kalangan muda yang latah
merayakan Valentine’s Day. Biasanya lagi marak-maraknya tentang cinta, kasih
sayang, dan berbau romantisan gtu dech. Dan seolah-olah hari kasih sayang itu Cuma
satu hari doank, ckckck. Waktu jalan-jalan
ke Botani Square Bogor, aku lihat banyak stock coklat yang sudah dirangkai,
beuh kayak bunga aja :p. Pokok e serba pink deuh. Memang sudah dipersiapkan
untuk perayaan V-Days nich. Aku jadi mikirin “sesuatu”, tiiiing ntar dech di paragraph
selanjutnya diceritain.
Senyuman Pelipur Hati
Aku akan sedikit bercerita tentang ibu. Rasanya tak ada bosan kalau membahas tentang beliau. Ibu selalu mensupport apa yang mau aku kerjakan. Ibu berusaha memenuhi setiap pintaku. Ibu selalu membawaku kemana pun beliau pergi.
Masih berbekas dalam ingatanku, ketika kecil setiap mau tidur, aku diajari untuk baca doa-doa pendek oleh beliau. Diajari ilmu kehidupan, apa artinya kehidupan, pengorbanan, kasih sayang, dan cinta. Yah, Ibu memang guru pertama. Ibu tak pernah lelah dan bosan mendengarkan celotehan “dini kecil”, yang selalu ingin tau. Walaupun lelah, setelah seharian berjalan meminta kredit pada pelanggan. Terkadang aku sering dibawa oleh Ibu. Sambil menenteng 2 tas yang berisi pakaian anak-anak, kain sarung, dan perlengkapan bayi. Yah, dengan itulah kami memenuhi kebutuhan hidup.
Umur 5 tahun, aku pun pindah ke Bayua, Maninjau. Di sana aku sekolah TK. Tiap pagi subuh, dinginnya air terasa sejuk dibadan, sambil mendengarkan alunan suara merdunya adzan. Pagi-pagi subuh kita sudah mulai mempersiapkan diri, dengan diterangi oleh lampu semprong atau “lampu togok” bahasa minangnya, karena memang belum ada cahaya listrik yang menerangi rumah kami. Setelah semuanya mandi, ibu mempersiapkan sarapan dengan ditemani teh hangat dan pisang goring, terkadang dengan “roti gabin”. Suatu ketika kami sarapan pagi, langit masih enggan untuk bersinar, “dila kecil” adekku yang hanya berjarak satu tahun mengambil makanan, dan tanpa sadar pipi halusnya mengenai kaca semprong yang panas. Huuuhhh, Dila hanya meringis kesakitan, ketika kita bertanya “iya, de’a? kanai semprong lampu? Ya Allah.. ” (Iya, kenapa? Kena semprog lampu? Ya Allah). Ketika kita semua sadar, awalnya Dila hanya diam menahan sakit, akhirnya pecah juga tangisannya di pagi yang sejuk itu. Cepat tanggap ibu mengambil pepsodent untuk mengobati pipinya, dengan penuh kasih sayang.
Politik Ekonomi Islam: Jawaban Pengelolaan SDA Indonesia Menuju Kesejahteraan Masyarakat
~~ Toursenol Al-Ghuraba ~~
by: Suci Rahmadini
Bunga Matahari
Sang "tournesol" yang menghadap pada cahaya
Tak mau memandang ke arah yang gelap
Tak pelak selalu menginginkan sinar kebangkitan
Ditengah asap gunung yang mengepul
Kau tetap berdiri kokoh
Ditengah semua yang layu
Kau tetap berdiri dengan indah
Tanpa terasa panas dan gersang
"Kau lah ghuroba"