RSS

Bersenang-senanglah Dalam Dakwah


Letih, lelah,
Semua pasti pernah merasakannya. Mungkin bukan hanya aku saja yang mengalami hal ini. Ini adalah hal yang wajar, lumrah dialami oleh setiap individu. Tapi yang membuatnya berbeda adalah aktivitas yang kita lakukan. Yah, tapi aku sangat menikmati lelah ini. Banyak aktivitas yang harus dikaji ulang, menata kembali agar semuanya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ditata kembali dari agenda yang paling kecil hingga yang besar. Dari agenda individu sampai agenda dakwah.

Lelah, penat,
Kata-kata ini pasti dialami oleh semua. Ketika capek, kita membutuhkan waktu untuk istirahat. Kita butuh tubuh ini untuk diistirahatkan. Memberikan haknya karna salah satu hajatul udhowiyah. Jangan sampai menzaliminya. Ketika lelah, kita butuh istirahat. Yah istirahatlah karna ketika kita sakit, maka tidak akan bisa melakukan agenda-agenda kita apalagi bisa sampai melalaikan yang wajib. Ketika sudah mengusahakan untuk membagi waktu dan manajemen diri, tapi tetap saja lelah. Maka harus ada aktivitas mubah yang harus dikorbankan.


Yah, inti dari cerita ini adalah mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan dakwah. Lelah, capek, itu adalah hal yang wajar. Tapi kita tak boleh mengeluh! Mencari solusi alternatif supaya bisa mengatasi semua ini. Aku harus membuat suatu keputusan untuk kelangsungan dakwahku. Aku tak mau memberikan hal yang minimalis untuk dakwah. Getir hati ini sampai menangis dan meneteskan air mata. Tiap malam basah dengan air mata memikirkan ini semua. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bangun di pagi hari, tetapi tidak memikirkan nasib saudaranya, maka dia buka termasuk dari golongan ummatku” hadits yang sangat berarti buatku. Aku takut, aku takuuuut sekali. Aku adalah ummat Rasulullah, maka aku harus memikirkan nasib saudara-saudaraku semuslim setiap hari. Ini adalah kewajiban. Tapi masalahnya aku capeek, harus bekerja, kuliah, dan dakwah.

Aku tak mau berada dalam lingkaran ini terus. Harus ada solusi dari masalah ini. Aku harus keluar dari lingkaran ini. Biar bisa optimal dan memberikan yang terbaik buat dakwah. Dakwah is my life. Jika seandainya masih tetap bertahan dalam kondisi ini, aku tak akan bisa memberikan yang terbaik buat dakwah. Padahal Khilafah sudah di depan mata. Bagi teman-teman di Timur Tengah, Suriah, Australia, mereka sudah sangat merasakan kalau Khilafah itu sudah dekat. Bahkan mereka sudah bisa menempati posisi sebagai apa ketika daulah itu tegak. Sedangkan aku? Masih stagnan di area ini. Area individu, masalah rizki. Ingatlah dan percayalah! Rizkiminallah, Allah yang akan memberikan rizki. Kerja itu han ya sebagai jalan untuk mendapatkan rizki dari Allah. Allah memang memerintahkan buat kita untuk bekerja, berikhtiar untuk mendapatkan rizki. Tapi jangan sampai gara-gara sibuk bekerja jadi terlena, sampai mengesampingkan dakwah bahkan meninggalkannya, na’udzubillahi min dzalik. Jadi teringat firman Allah dalam surat Muhammad: 11 mengatakan bahwasanya Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong agama Allah dan akan meneguhkan kedudukan dan derajatnya. Allahu Akbar! Subhanallah, berarti aku harus menolong agama Allah. Insya Allah.

Berbagai pertimbangan dan akhirnya aku memutuskan untuk resign kerja. Semoga dengan ini aktivitas dakwahku tidak terhambat lagi. Bisa menyampaikan ayat-ayat Allah ditengah-tengah kaum intelektual maupun seluruh lapisan masyarakat. Insya Allah, Percayalah! Allah akan menolong! Syurga imbalannya! :) [RS]

Bogor, 7 Oktober 2012
22.04 Wib di New MU

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar